Sabtu, 30 April 2016

sejarah IAI Almuslim Aceh





Sejarah Yayasan Almuslim Peusangan

Yayasan Almuslim Peusangan, Bireuen, Provinsi Aceh didirikan pada Tanggal  21 Jumadil akhir 1348 H, bertepatan dengan tanggal 24 Nopember 1929 M. Pada mulanya bernama Jami’ah Almuslim, dengan tokoh pendirinya Tgk. Abdurrahman Meunasah Meucap, Tgk. Chiek Muhammad Djohan Alamsyah (Ulee Balang Peusangan), Tgk. H. Ibrahim Meunasah Barat, Tgk. Abbas Bardan, Tgk. Abed Idham, Habib Muhammad, Tgk. Ridwan dan Lain-lain.
Pendirian Almuslim Peusangan pada Tahun 1929 dilakukan dalam situasi peperangan antara putra-putra Aceh dengan serdadu-serdadu Belanda untuk mewujudkan perjuangan membela Kemerdekaan yang dikepalai oleh Tgk. Abdurrahman Meunasah Meucap. Selama dalam pertarungan yang berlarut-larut ini, mereka melihat, merasa dan menyadari optimisme yang semakin menciut untuk menggondol suatu kemenangan, disebabkan oleh berubahnya situasi dan kondisi yang pada gilirannya membawa kepada taktik dan strategi  yang hanya dimanfaatkan oleh pihak lawan.
Karena pihak lawan bertarung jauh di luar tanah airnya, sehingga di negerinya mereka dapat berpikir dengan tenang  sambil mengkonsolidir diri mereka dengan mengadakan sumber-sumber kekuatan baru, baik ilmu-ilmu pengetahuan ataupun hasil-hasil produknya untuk diterjunkan ke medan perang. Situasi ini berbanding terbalik dengan kondisi para pejuang Aceh dimana saat itu mereka berfikir dan menyiapkan berbagai strategi dalam kondisi sambil berperang.
Sebagai akibatnya segalanya menjadi terbengkalai baik segi; perekonomian, kehidupan bernegara, termasuk dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam situasi yang demikian Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Tgk. Abdurrahman Meunasah Meucap dan kawan-kawan berkesimpulan bahwa semua itu disebabkan oleh kebodohan, oleh karena itu mereka mencari jalan lain yaitu membangun dan menyalakan pelita di tengah kegelapan malam, untuk menerangkan jalan yang akan mereka tempuh ke arah yang memberi jawaban terhadap tantangan ini dengan mendirikan Pendidikan atau Yayasan Almuslim Peusangan dengan Kurikulum pendidikan sesuai kebutuhan pada masa itu dengan sistem terpadu dan menyeluruh, yakni suatu Kurikulum yang konfrehensif, sehingga lulusannya pada saat itu menjadi ahli-ahli di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Sejak Almuslim Peusangan berdiri dalam kurun waktu yang cukup lama, tentunya ada masa jaya dan suram. Namun setelah dilaksanakan Musyawarah Besar Almuslim pada bulan Nopember 1979, kelembagaan Almuslim dan tata cara operasionalnya telah diperbaharui dengan Akte Notaris Nomor: 14/Lsm/AU/1993, tanggal 16 April 1998 dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bireuen.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 63 tahun 2008, tentang Pelaksanaan Undang-undang tentang Yayasan yang tertuang dalam lembaran Negara Republik Indonesia nomor 134 tahun 2008 dan tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4894, Yayasan Almuslim Peusangan harus berbentuk badan hukum dan berdasarkan Akte Notaris nomor 32 tanggal 21 Juni 2010 dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU.3258.AH.01.04 tahun 2010 tanggal 09 Agustus 2010, Yayasan Almuslim Peusangan telah terdaftar sebagai Yayasan yang berbadan hukum.
Keikut sertaan Yayasan Almuslim Peusangan  mencerdaskan bangsa dalam kehidupan masyarakat, khususnya  masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Untuk diketahui bahwa saat ini Yayasan Almuslim telah mengembangkan 2 (dua) lembaga pendidikan yaitu:
Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah:
1.      Madrasah Tsanawiyah (MTs)
2.      Madrasah Aliyah (MAS)
3.      Sekolah Menengah Umum (SMU)
Lembaga pendidikan tinggi:
1.      Universitas Almuslim (Umuslim)
2.      Institute Agama Islam Almuslim (IAI) Almuslim Aceh
Sejarah Institut Agama Islam Almuslim Aceh
Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh merupakan perguruan tinggi bertaraf Nasional berdasarkan surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia Nomor: 1216 Tahun 2015 Tanggal 130 Maret 2014. Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh satu-satunya perguruan tinggi swasta yang berstatus Institut di Aceh dan statusnya terkreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) nomor 004/SK/BAN-PT/Akred/2015 tanggal 9 Januari 2015. Dalam usianya ke-31 tahun, Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh telah mewisuda 3.561 sarjana negara, memiliki tenaga pengajar bergelar master dan doktor, alumni dalam dan luar negeri.
Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh dipersiapkan menjadi institut yang unggul dalam pengkajian dan pengembangan studi keislaman (Islamic Studies) di Indonesia pada tahun 2022 menuju perguruan tinggi bertaraf international pada tahun 2025.

Bireuen – Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh tahun 2015 ini menargetkan 1.000 calon mahasiswa baru yang akan mengisi pada enam Program Studi (Prodi) unggulan untuk Tahun Akademik 2015-2016, hal ini diungkapkan Faizin, A.Md pada juangnews.com di ruang kerjanya, selaku koordinator panitia SPMB kepada Lintasnasional, Senin (21/04/2014).
Menurutnya, wacana tersebut merupakan proses untuk meningkatkan kualitas daya saing IAI Almuslim Aceh pada tingkat Perguruan Tinggi Islam, dimana saat ini Kampus Perubahan (Julukan IAI-red) tersebut sedang menggandeng kerjasama dengan beberapa universitas Islam luar negeri saat study tour bulan lalu ke Malaysia.
“Ini merupakan wacana awal kita dalam menunjukkan kapasitas sebagai perguruan tinggi yang memang punya daya saing di tingkat Pendidikan Tinggi Islam,” tambah Faizin.
Adapun ke-enam Prodi unggulan tersebut yaitu, Fakultas Syariah Dan Komunikasi Islam dengan Prodi unggulan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Ahwal Asy-syahksyiah (Hukum Islam), Fakultas Tarbiyah prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), serta Prodi Perbankan Syariah (PS) Fakultas Ekonomi Islam, yang kesemuanya tingkat  jenjang S1 (Srata 1) dengan status terakreditasi.

Sementara itu jadwal pendaftaran untuk calon mahasiswa baru tahun akademik 2015-2016, dibuka mulai dari tanggal 15 April s/d 15 Juli 2015 mulai dari Pukul 09.00 – 17.00 wib, tempat pendaftaran Sekretariat Kampus Induk IAI Almuslim Aceh Jalan Banda Aceh-Medan Paya Lipah Peusangan Bireuen Aceh.

prodi perbankan Syariah



Jurusan Perbankan Syari'ah merupakan salah satu lembaga untuk menciptakan sumber daya manusia di bidang perbankan syari'ah yang profesional melalui lingkungan yang berbasis keilmuan, baik secara intelektual maupun kultural dengan harapan mampu bersaing dalam skala global. Prodi Perbankan Syari'ah yang ada di IAI Almuslim merupakan  prodi  jenjang Strata Satu yang pertama di Aceh.  Progam Studi Perbankan Syari'ah menjadi jurusan terfavorit di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim Bireuen. Hal ini terlihat dari banyaknya calon mahasiswa memilih Perbankan Syari'ah saat mulai dibuka pendaftaran. Jurusan Perbankan Syari'ah bertujuan  untuk menghasilkan lulusan berkualitas dan berkarakter yang mempu mengelola dan mengembangkan lembaga keuangan syari'ah dengan menganut prinsip jujur, berani, dapat dipercaya, komunikatif, serta profesional.

       Pada intinya Jurusan Perbankan Syari'ah (S-1) bertujuan untuk melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi yang diharapkan:
Ø  Memahami dasar-dasar keuangan perbankan syari'ah
Ø  Memahami konsep, teori, dan praktik manajemen syari'ah
Ø  Pengembangan dan penelitian Lembaga Keuangan Syari'ah, khususnya perbankan sya'riah
Fasilitas dan Kegiatan Mahasiswa:
Ø  Ruang belajar full Ac
Ø  Galeri Bursa Efek IAI ALmuslim Aceh ( Galeri ke empat adi Aceh dari 4  galeri yang ada di Aceh
Ø  Almuslim Mart
Ø  Koperasi Syari'ah Almuslim (kosa)
Ø  Laboratorium Multimedia
Ø  WIFI Kampus
Ø  Les bahasa inggris
Ø  Les Akuntansi 
Ø  Tahsinul Qur'an 
Ø  Seminar pendidikan dan motivasi
Ø  Pendampingan koperasi 
Ø  Pendampingan desa
Prodi Perbankan Syariah IAI Almuslim Aceh juga melakukan kerjasama dengan:
Ø  Bursa Efek Indonesia 
Ø  Bank Indonesia 
Ø  Bank Aceh Syari'ah  
Ø  Bank BNI Syari'ah 
Ø  Bank Mandiri Syari'ah 
Ø  Otoritas Jasa Keuangan Dll
Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2016/2017
untuk pendaftaran gelombang pertama dimulai  tanggal 15 April s/d 15 Juli 2016 Pukul  09-17.00 WIB
untuk pendaftaran gelombang dua dimulai tanggal 16 Juli s/d 15 September 2016 Pukul 09-17.00 WIB
TempatPendaftaran: Kampus IAI Almuslim Aceh                                                     Jl. Banda Aceh-Medan, Paya Lipah Peusangan Bireuen Aceh, Telp. 0644-441989 Fax. 0644-441989. www.almuslimaceh.ac. id.
Syarat Pendaftaran
Mengisi formulir pada saat pendaftaran dengan membayar biaya sebesar Rp. 300.00
Calon sehat jasmani, tidak buta warna dan berpenampilan menarik
Tinggi badan Pria minimal 165 cm dan Wanita minimal 155 cm
Pas photo terbaru 3x4 cm dan 2x3 cm masing-masing 3 (tiga ) lembar
Menyerahkan transkip nilai yang telah dilegalisir sebanyak 3 (tiga) lembar, foto copy ijazah (STTB) MA/SMA, Dayah, sederajat yang telah dilegalisir sebanyak 3 (tiga) lemba.





BURASA EFEK INDONESIA








Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Indinesia (BEJ). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.
Bursa Efek Indonesia berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Indeks saham

Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indek  harga saham. Saat ini, BEI mempunyai beberapa jenis indeks, ditambah dengan sepuluh jenis indeks sektoral.Indeks-indeks tersebut adalah :
1.    IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks.
2.    Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.
3.    Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
4.    Indeks IDX30, menggunakan 30 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
5.    Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.
6.    Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam sektor yang sama.
7.    Jakarta Islamic Index, menggunakan 30 saham terpilih yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK (Kini OJK).
8.    Indeks Bursa Syariah Indonesia (Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)), yang menggunakan semua saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK (kini OJK).
9.    Indeks Bisnis-27, menggunakan 27 saham terpilih bekerja sama dengan Harian Bisnis Indonesia.
10.  Indeks Pefindo25, menggunakan 25 saham terpilih bekerja sama dengan Pefindo.
11.  Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 saham terpilih yang menerapkan prinsip tata kelola yang baik dan kepedulian terhadap lingkungan, bekerjasama dengan Yayasan KEHATI.
12.  Indeks SMinfra18, menggunakan 18 saham terpilih yang bergerak dalam bidang infrastruktur dan penunjangnya, bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
13.  Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.