Sejarah Yayasan
Almuslim Peusangan
Yayasan Almuslim Peusangan, Bireuen, Provinsi Aceh
didirikan pada Tanggal 21 Jumadil akhir 1348 H, bertepatan dengan tanggal
24 Nopember 1929 M. Pada mulanya bernama Jami’ah Almuslim, dengan tokoh
pendirinya Tgk. Abdurrahman Meunasah Meucap, Tgk. Chiek Muhammad Djohan
Alamsyah (Ulee Balang Peusangan), Tgk. H. Ibrahim Meunasah Barat, Tgk. Abbas
Bardan, Tgk. Abed Idham, Habib Muhammad, Tgk. Ridwan dan Lain-lain.
Pendirian Almuslim Peusangan pada Tahun 1929 dilakukan
dalam situasi peperangan antara putra-putra Aceh dengan serdadu-serdadu Belanda
untuk mewujudkan perjuangan membela Kemerdekaan yang dikepalai oleh Tgk.
Abdurrahman Meunasah Meucap. Selama dalam pertarungan yang berlarut-larut
ini, mereka melihat, merasa dan menyadari optimisme yang semakin menciut untuk
menggondol suatu kemenangan, disebabkan oleh berubahnya situasi dan kondisi
yang pada gilirannya membawa kepada taktik dan strategi yang hanya
dimanfaatkan oleh pihak lawan.
Karena pihak lawan bertarung jauh di luar tanah
airnya, sehingga di negerinya mereka dapat berpikir dengan tenang sambil
mengkonsolidir diri mereka dengan mengadakan sumber-sumber kekuatan baru, baik
ilmu-ilmu pengetahuan ataupun hasil-hasil produknya untuk diterjunkan ke medan
perang. Situasi ini berbanding terbalik dengan kondisi para pejuang Aceh dimana
saat itu mereka berfikir dan menyiapkan berbagai strategi dalam kondisi sambil
berperang.
Sebagai akibatnya segalanya menjadi terbengkalai baik
segi; perekonomian, kehidupan bernegara, termasuk dunia pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Dalam situasi yang demikian Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Tgk.
Abdurrahman Meunasah Meucap dan kawan-kawan berkesimpulan bahwa semua itu
disebabkan oleh kebodohan, oleh karena itu mereka mencari jalan lain yaitu
membangun dan menyalakan pelita di tengah kegelapan malam, untuk menerangkan
jalan yang akan mereka tempuh ke arah yang memberi jawaban terhadap tantangan
ini dengan mendirikan Pendidikan atau Yayasan Almuslim Peusangan dengan
Kurikulum pendidikan sesuai kebutuhan pada masa itu dengan sistem terpadu dan
menyeluruh, yakni suatu Kurikulum yang konfrehensif, sehingga lulusannya pada
saat itu menjadi ahli-ahli di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Sejak Almuslim Peusangan berdiri dalam kurun waktu
yang cukup lama, tentunya ada masa jaya dan suram. Namun setelah dilaksanakan
Musyawarah Besar Almuslim pada bulan Nopember 1979, kelembagaan Almuslim dan
tata cara operasionalnya telah diperbaharui dengan Akte Notaris Nomor:
14/Lsm/AU/1993, tanggal 16 April 1998 dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Bireuen.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 63 tahun 2008, tentang Pelaksanaan Undang-undang tentang Yayasan yang
tertuang dalam lembaran Negara Republik Indonesia nomor 134 tahun 2008 dan
tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4894, Yayasan Almuslim
Peusangan harus berbentuk badan hukum dan berdasarkan Akte Notaris nomor 32
tanggal 21 Juni 2010 dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
nomor AHU.3258.AH.01.04 tahun 2010 tanggal 09 Agustus 2010, Yayasan Almuslim
Peusangan telah terdaftar sebagai Yayasan yang berbadan hukum.
Keikut sertaan Yayasan Almuslim Peusangan
mencerdaskan bangsa dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Aceh
dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Untuk diketahui bahwa saat ini Yayasan
Almuslim telah mengembangkan 2 (dua) lembaga pendidikan yaitu:
Lembaga Pendidikan
Dasar dan Menengah:
1. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
2. Madrasah Aliyah (MAS)
3. Sekolah Menengah Umum (SMU)
Lembaga pendidikan tinggi:
1. Universitas Almuslim (Umuslim)
2. Institute Agama Islam Almuslim (IAI)
Almuslim Aceh
Sejarah Institut Agama
Islam Almuslim Aceh
Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh merupakan
perguruan tinggi bertaraf Nasional berdasarkan surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia Nomor: 1216 Tahun
2015 Tanggal 130 Maret 2014. Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh
satu-satunya perguruan tinggi swasta yang berstatus Institut di Aceh dan
statusnya terkreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
nomor 004/SK/BAN-PT/Akred/2015 tanggal 9 Januari 2015. Dalam usianya ke-31
tahun, Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh telah mewisuda 3.561 sarjana
negara, memiliki tenaga pengajar bergelar master dan doktor, alumni dalam dan
luar negeri.
Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh dipersiapkan
menjadi institut yang unggul dalam pengkajian dan pengembangan studi keislaman
(Islamic Studies) di Indonesia pada tahun 2022 menuju perguruan tinggi bertaraf
international pada tahun 2025.
Bireuen –
Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh tahun 2015 ini menargetkan 1.000 calon
mahasiswa baru yang akan mengisi pada enam Program Studi (Prodi) unggulan untuk
Tahun Akademik 2015-2016, hal ini diungkapkan Faizin, A.Md pada juangnews.com di ruang kerjanya, selaku koordinator
panitia SPMB kepada Lintasnasional, Senin (21/04/2014).
Menurutnya, wacana tersebut merupakan proses untuk meningkatkan
kualitas daya saing IAI Almuslim Aceh pada tingkat Perguruan Tinggi Islam,
dimana saat ini Kampus Perubahan (Julukan IAI-red) tersebut sedang menggandeng
kerjasama dengan beberapa universitas Islam luar negeri saat study
tour bulan lalu ke
Malaysia.
“Ini
merupakan wacana awal kita dalam menunjukkan kapasitas sebagai perguruan tinggi
yang memang punya daya saing di tingkat Pendidikan Tinggi Islam,” tambah
Faizin.
Adapun
ke-enam Prodi unggulan tersebut yaitu, Fakultas Syariah Dan Komunikasi Islam
dengan Prodi unggulan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Ahwal Asy-syahksyiah
(Hukum Islam), Fakultas Tarbiyah prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan
Agama Islam (PAI), dan Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), serta Prodi
Perbankan Syariah (PS) Fakultas Ekonomi Islam, yang kesemuanya tingkat
jenjang S1 (Srata 1) dengan status terakreditasi.
Sementara
itu jadwal pendaftaran untuk calon mahasiswa baru tahun akademik 2015-2016,
dibuka mulai dari tanggal 15 April s/d 15 Juli 2015 mulai dari Pukul 09.00 –
17.00 wib, tempat pendaftaran Sekretariat Kampus Induk IAI Almuslim Aceh Jalan
Banda Aceh-Medan Paya Lipah Peusangan Bireuen Aceh.
prodi perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syari'ah merupakan salah satu
lembaga untuk menciptakan sumber daya manusia di bidang perbankan syari'ah yang
profesional melalui lingkungan yang berbasis keilmuan, baik secara intelektual
maupun kultural dengan harapan mampu bersaing dalam skala global. Prodi
Perbankan Syari'ah yang ada di IAI Almuslim merupakan prodi jenjang
Strata Satu yang pertama di Aceh. Progam Studi Perbankan Syari'ah menjadi
jurusan terfavorit di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuslim Bireuen. Hal
ini terlihat dari banyaknya calon mahasiswa memilih Perbankan Syari'ah saat
mulai dibuka pendaftaran. Jurusan Perbankan Syari'ah bertujuan untuk
menghasilkan lulusan berkualitas dan berkarakter yang mempu mengelola dan
mengembangkan lembaga keuangan syari'ah dengan menganut prinsip jujur, berani,
dapat dipercaya, komunikatif, serta profesional.
Pada intinya
Jurusan Perbankan Syari'ah (S-1) bertujuan untuk melahirkan lulusan yang
memiliki kompetensi yang diharapkan:
Ø Memahami dasar-dasar keuangan perbankan syari'ah
Ø Memahami konsep, teori, dan praktik manajemen syari'ah
Ø Pengembangan dan penelitian Lembaga Keuangan Syari'ah,
khususnya perbankan sya'riah
Fasilitas dan Kegiatan Mahasiswa:
Ø Ruang belajar full Ac
Ø Galeri Bursa Efek IAI ALmuslim Aceh ( Galeri ke empat
adi Aceh dari 4 galeri yang ada di Aceh
Ø Almuslim Mart
Ø Koperasi Syari'ah Almuslim (kosa)
Ø Laboratorium Multimedia
Ø WIFI Kampus
Ø Les bahasa inggris
Ø Les Akuntansi
Ø Tahsinul Qur'an
Ø Seminar pendidikan dan motivasi
Ø Pendampingan koperasi
Ø Pendampingan desa
Prodi Perbankan Syariah IAI Almuslim Aceh juga
melakukan kerjasama dengan:
Ø Bursa Efek Indonesia
Ø Bank Indonesia
Ø Bank Aceh Syari'ah
Ø Bank BNI Syari'ah
Ø Bank Mandiri Syari'ah
Ø Otoritas Jasa Keuangan Dll
Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2016/2017
untuk pendaftaran gelombang pertama dimulai
tanggal 15 April s/d 15 Juli 2016 Pukul 09-17.00 WIB
untuk pendaftaran gelombang dua dimulai tanggal 16
Juli s/d 15 September 2016 Pukul 09-17.00 WIB
TempatPendaftaran: Kampus IAI Almuslim
Aceh
Jl. Banda Aceh-Medan, Paya Lipah Peusangan Bireuen Aceh, Telp. 0644-441989 Fax.
0644-441989. www.almuslimaceh.ac. id.
Syarat Pendaftaran
Mengisi formulir pada saat pendaftaran dengan membayar
biaya sebesar Rp. 300.00
Calon sehat jasmani, tidak buta warna dan
berpenampilan menarik
Tinggi badan Pria minimal 165 cm dan Wanita minimal
155 cm
Pas photo terbaru 3x4 cm dan 2x3 cm masing-masing 3
(tiga ) lembar
Menyerahkan transkip nilai yang telah dilegalisir
sebanyak 3 (tiga) lembar, foto copy ijazah (STTB) MA/SMA, Dayah, sederajat yang
telah dilegalisir sebanyak 3 (tiga) lemba.
BURASA EFEK INDONESIA
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil
penggabungan dari Bursa Efek Indinesia (BEJ). Demi efektivitas operasional
dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta
sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai
beroperasi pada 1 Desember 2007.
BEI menggunakan
sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei
1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini
sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.
Bursa Efek Indonesia
berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal
Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan.
Indeks
saham
Untuk
memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada
publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui
media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut
adalah indek harga saham. Saat ini, BEI mempunyai beberapa jenis indeks, ditambah
dengan sepuluh jenis indeks sektoral.Indeks-indeks tersebut adalah :
1.
IHSG, menggunakan semua
saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks.
2.
Indeks Individual, yang
merupakan Indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.
3.
Indeks LQ45, menggunakan
45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
4.
Indeks IDX30, menggunakan
30 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
5.
Indeks
Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.
6.
Indeks
Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam sektor yang sama.
7.
Jakarta Islamic Index, menggunakan 30
saham terpilih yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
Bapepam-LK (Kini OJK).
8.
Indeks Bursa
Syariah Indonesia (Indonesia
Sharia Stock Index (ISSI)),
yang menggunakan semua saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Bapepam-LK (kini OJK).
9.
Indeks Bisnis-27,
menggunakan 27 saham terpilih bekerja sama dengan Harian Bisnis Indonesia.
10. Indeks Pefindo25,
menggunakan 25 saham terpilih bekerja sama dengan Pefindo.
11. Indeks SRI-KEHATI,
menggunakan 25 saham terpilih yang menerapkan prinsip tata kelola yang baik dan
kepedulian terhadap lingkungan, bekerjasama dengan Yayasan KEHATI.
12.
Indeks SMinfra18,
menggunakan 18 saham terpilih yang bergerak dalam bidang infrastruktur dan
penunjangnya, bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
13. Indeks Papan
Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok
saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan
Pengembangan.